..
Perum JT1,diskusikan isu sampah Mikroplastik dengan mahasiswa
Foto : Raymond Valiant,Direktur Utama Perum Jasa Tirta1

Perum JT1,diskusikan isu sampah Mikroplastik dengan mahasiswa

Surabaya Rakyat-Demokrasi.Org,Isu sampah mikroplastik telah mengemuka tidak hanya di Indonesia, namun telah menjadi isu global. Hal ini menarik minat beberapa peneliti muda untuk melakukan penelitian mandiri terkait kandungan mikroplastik di Sungai Brantas.

Sejak Bulan Juli lalu, kelompok mahasiswa tersebut telah melakukan penelitian mikroplastik di beberapa titik di sepanjang Sungai Brantas.

Menanggapi hal ini, Perum Jasa Tirta I sebagai BUMN Pengelola Wilayah Sungai Brantas merasa terpanggil untuk melakukan pendalaman secara komprehensif akan pengaruh mikroplastik terhadap status mutu air sungai.Untuk itu diperlukan penelitian dengan metode yang teruji dan memenuhi standar kaidah ilmiah sesuai panduan.

Mikroplastik sendiri merupakan partikel yang berasal dari polymer dengan diameter < 5 mm. Sebagian dapat diamati secara visual menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 kali, sedangkan untuk mikroplastik berukuran lebih kecil (< 200 mikron) memerlukan instrumentasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR).

Sebelum melakukan penelitian tersebut, Perum Jasa Tirta I mengajak diskusi para mahasiwa peneliti mikroplastik untuk memperoleh kesepahaman terkait metodologi penelitian maupun pengambilan data sampel air.

Diskusi ini diselenggarakan secara terbatas di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta I Jumat, 11 September 2020. Diskusi dibuka dengan sambutan Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant yang mengikuti acara secara daring. Pada sambutannya,menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah peduli dengan kondisi Sungai Brantas yang menjadi salah satu penyangga hidup lebih dari 50 % populasi penduduk Jawa Timur.

Melalui penelitan awal yang telah dilakukan oleh sekelompok mahasiswa ini, menginisiasi PJT I untuk melakukan studi lanjutan secara komprehensif.

Pada diskusi tersebut dibahas juga terkait upaya pengelolaan kualitas air yang telah dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I, mulai dari teknis pengambilan sampel air, metode uji analisis sampel pada laboratorium, hingga cara memonitor kondisi kualitas air sepanjang Brantas secara offline maupun online melalui sistem informasi kualitas air (SIKUALA).

Diskusi ini dipimpin oleh Ir. Hermien Indraswari, MT selaku Ahli Lingkungan dari Perum Jasa Tirta I dan berlangsung kurang lebih selama 120 menit.

Permasalahan mikroplastik baru saja mengemuka lebih kurang 2 tahun terakhir ini. Hingga saat ini, mikroplastik belum ditetapkan sebagai parameter dalam menentukan kriteria mutu air sungai sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.

Dari hasil penelitian yang akan dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh mikroplastik dalam menentukan status mutu air sungai.Jika dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh yang signifikan, akan menjadi masukan kepada Pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan awal 2021 dengan menggandeng para mahasiswa tim peneliti sebagai mitra serta sejumlah akademisi dari Perguruan Tinggi.

Selepas diskusi, para Mahasiswa juga diperlihatkan ruang kendali yang dimiliki oleh PJT I.Dari Command Center ini, dapat terpantau kondisi kuantitas maupun kualitas air sungai yang dikelola oleh PJT I.

Selain itu, mahasiswa juga diajak melihat proses uji analisa sampel air di Laboratorium Lingkungan PJT I. Dari cara menyimpan sampel, metode pengujiannya, hingga dihasilkan nilai kualitas air sesuai parameter yang dipersyaratkan.(Laman FB PJT1)


Sebelumnya Yassonna Laoly,pamerkan Legal Smart Chanel,di Rich 70 TSACF
Selanjutnya Muslimat NU Surabaya: Kebangkitan Nahdlatul Tujjar di era 4.0
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP