Jakarta, rakyatdemokrasi.org- Penemuan 4 jenazah sekaligus di rumah itu ditemukan pertama kali oleh ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung. Senin (7/11/2022) subuh.
Asiung mengetahui informasi itu dari warganya bahwa tercium bau menyengat dari rumah warga yang tinggal di nomor AC5/7.
"Tetangga sebelah AC5/6 menyampaikan ke saya pukul 05.30 WIB subuh 'Pak, ini ada bau bangkai menyengat sekali'. Saya periksa, saya bilang siap, nanti saya tindak lanjuti. Ini saya mau tugas dulu," katanya kepada wartawan pada Jumat (11/11/2022).
Besoknya pada Rabu (9/11/2022), aliran listrik di rumah warga yang dimaksud diputus karena menunggak.
Sebelumnya, sekitar sebulan yang lalu, pemilik rumah itu bersedia aliran listrik di rumahnya dicabut.
Hal itu diketahui usai petugas PLN menunjukkan riwayat chat-nya dengan pemilik rumah itu kepada Asiung.
"Baik, pak silakan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak," kata penghuni rumah itu begitu," cerita Asiung.
Setelah aliran listrik mati, besoknya pada Kamis (9/11/2022) bau menyengat makin menjadi-jadi. Terlebih ia mendapat dorongan dari warga lainnya untuk mengetahui isi di dalam rumah itu.
"Melihat banyak sekali laporan yang mencium bau tidak sedap, saya putuskan kemarin sore, kurang lebih magrib untuk masuk," lanjutnya.
Asiung tak beraksi seorang diri. Dia dikawal oleh pengurus RW dan anggota lingkungan masuk ke dalam rumah. Asiung terpaksa mendobrak pintu gerbang rumah yang sudah gelap gulita.
"Saya pakai linggis, kunci gembok depan rusak. Kemudian saya ke dalem, saya lihat dari jendela," katanya.
Karena listrik sudah dipadamkan, Asiung meminta petugas PLN untuk menyalakan kembali aliran listrik di rumahnya.
Namun, petugas PLN tak bisa sembarang menyalakan lantaran harus lapor kepada ketua RT setempat.
"Akhirnya saya dobrak itu pagar, saya rusak pintu pagar, saya masuk dan buka gorden jendela. Saya lihat dan yakin itu mayat," katanya.
Jasad pertama yang dilihat seorang pria duduk bersandar lantai dengan kaki selonjoran di ruang tamu.
Polsek Kalideres dipanggil untuk datang ke lokasi kejadian. Asiung tak berani bila melanjutkan penyelusuran. Baru ketika polisi sampai, ia berani masuk ke dalam.
"Didobraklah pintu rumah. Kaget kami luar biasa. Jenazah yang pertama saya lihat itu di ruang tamu. Usianya 68 tahun itu adek dari pemilik rumah ya, namanya Budianto Gunawan," ceritanya.
Asiung diberitahu polisi di lokasi kejadian bahwa ada satu jenazah di kamar belakang. Dia diketahui bernama Rudianto Gunawan berusia 71 tahun.
Begitu membuka pintu ruang tengah, terdapat dua jenazah lagi seorang ibu dan anak bernama Margaret (58) dan Dian (40).
"Di kamar itu, ibunya di atas ranjang sedangkan anaknya di bawah," ujarnya. (*)