Rakyatdemokrasi.org- Apakah penyebab dzikir tidak diterima Allah Ta'ala? Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber rahimahullah.
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mengingat Allah. Dengan dzikir pula, kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, melalui dzikir pula semua hajat dan keinginan akan dikabulkan oleh Allah.
Lantas, bagaimanakah bacaan dzikir tersebut?
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber Rahimahullah yang dibagikan melalui kanal YouTube Nur Faris TV.
Dalam ceramah tersebut, Syekh Ali Jaber menyampaikan dzikir sederhana yang sudah sangat familiar di tengah masyakarat.
Dzikir ringan tapi kekuatannya dahsyat ini juga pernah diamalkan oleh salah satu nabi. Dari salah satu dzikir yang sangat dahsyat itu menurutnya adalah kalimat ‘Hasbunallah wanikmal wakil.’
“Yang punya utang amalkan dengan niat, ’ya Allah saya punya utang belum mampu melunasi’ lalu baca dzikir itu,” terang Syekh Ali Jaber.
Tak hanya utang, juga bisa disebutkan dulu hajat lainnya lalu baca dzikir itu semampunya. Sebab dengan membaca kalimat dzikir itu maka Allah yang akan mewakili mengurus segala hajatnya.
Adapun arti dari kalimat dzikir tersebut adalah, “Cukup bagiku Allah sebaik-baik yang mewakili.”
Syekh Ali Jaber kemudian menceritakan bagaimana mustajabnya dzikir itu.
“Saya memberikan dzikir ini kepada para jamaahnya tidak ada satupun yang tidak terkabul hajatnya,” ujarnya. “Pasti berhasil.
Semua hajat orang pasti berhasil (terkabul),” sambungnya. Lantas, apakah penyebab amalan dzikir tidak diterima oleh Allah?
Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber rahimahullah.
Penyebab Dzikir Ditolak Allah SWT Dalam kesempatan tersebut, Syekh Ali Jaber menceritakan mengenai keajaiban dan kekuatan dahsyat dari amalan dzikir.
Namun ada satu orang jamaah yang mengaku belum tuntas hajatnya meskipun sudah mengamalkan dzikir ini.
Dari seribu orang jamaah yang diceritakan Syekh Ali Jaber hanya satu orang itu yang belum terkabul hajatnya.
“Jamaah lainnya ada yang seminggu hajatnya tuntas, ada yang 2 minggu, 1 bulan dan seterusnya. Tapi rata-rata berhasil mendapatkan hajatnya,” ungkapnya.
Saat Syekh Ali Jaber menduga ada kesalahan yang dilakukan satu orang itu. Namun dia mengaku tidak punya masalah terkait hubungan keluarga, tanggung jawab, puasa, dan sebagainya.
Tapi almarhum penasaran, sebab dzikir itu sangat dahsyat dan tidak mungkin ditolak Allah. Setelah ditanya lebih dalam, akhirnya orang itu mengatakan sering ketinggalan sholat subuh karena ketiduran.
Itulah penyebabnya hajatnya belum terkabul meski sudah mengamalkan dzikir yang dahsyat. Sebab menurunya dzikir tidak akan ada gunanya apabila meninggalkan kewajiban, salah satunya sholat, apalagi subuh.
“Tidak ada dzikir tanpa sholat,” tegas Syekh Ali Jaber.
Bahkan, menurut almarhum, jika seseorang tidak sholat, maka semua amalan kebaikannya tidak akan diterima.
“Tidak ada satu pun diterima,” tukas Syekh Ali Jaber.
Demikianlah bacaan dzikir yang diamalkan oleh Nabi sebagai pengabul hajat dan keinginan sebagaimana yang disampaikan Syekh Ali Jaber. (**)
