Surabaya, rakyatdemokrasi.org- Penjelasan Menag Yaqut tentang aturan volume toa masjid terus jadi polemik di masyarakat. Untuk mengawasi berbagai komentar negatif, Banser instruksikan ada pengawasan komentar di media sosial. Beberapa hari terakhir viral di media sosial penggalan video Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan tentang aturan volume toa majid.
Video ini kemudian viral, sejumlah orang menganggap Gus Yaqut membandingkan adzan dengan gonggongan anjing. Dalam kegaduhan di media sosial Satuan Kordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Satkornas Banser) menginstruksikan pengawasan komentar negatif tentang Menag Yaqut di Medsos.
Surat Edaran itu pun tersebar luas di Medsos. Dalam surat itu, tertulis ditujukankepada Satkorwil Banser seluruh Indonesia, Satkorcab Banser Seluruh Indonesia, Satkoryon Banser Seluruh Indonesia, dan Satkorkel Banser Seluruh Indonesia.
Dalam edaran itu, dituliskan, ada 5 instruksi yang dikeluarkan dalam surat yang ditandatangani Kepala Satkornas Banser Hasan Bisri Sagala.
Pertama, mengidentifikasi para komentator yang bernada melecehkan atau menghina H Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketum GP Ansor dan harus mengetahui apakah yang bersangkutan tokoh politik, tokoh masyarakat atau warga NU yang memang belum paham terkait Surat Edaran dari Kementerian Agama RI.
Kedua, dalam surat itu ditulis, jika ada bukti pelecehan atau penghinaan baik melalui komentar atau gambar di media sosial dimeminta yang bersangkutan harus minta maaf dan klarifikasi.
Ketiga, jika ada yang menyerang, menghina dan melecehkan di Medsos, maka tugas berikutnya adalah mengkounter komentar tersebut.
Keempat, melakukan penetrasi terkait komentar yang bernada miring, melecehkan, menghina Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor selaku Komando tertinggi Barisan Ansor serbaguna.
Kelima, jika menemukan bukti penghinaan atau pelecehan berupa gambar atau video diminta segera scrennshot dan koordinasikan dengan pimpinan dan satuan koordinasi untuk dilakukan tindakan terukur dan tegas serta tetap dalam satu komando.
"Demikian instruksi ini untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab," tulis surat itu mengakhiri.***
