..
Kisah Letkol Untung Yang Punya Andil Di Peristiwa G30S PKI
Kolase Foto Letkol Untung Syamsuri /Facebook Kupas Tuntas Tabir Kehidupan

Kisah Letkol Untung Yang Punya Andil Di Peristiwa G30S PKI

Sejarah, rakyatdemokrasi.org- Nama Letkol Untung dikenal karena perannya dalam tragedi Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).

Nasib akhir hayat Letkol Untung juga mungkin tidak akan mengenaskan jika dia tidak mengomandoi gerakan paling berdarah sepanjang sejarah Kemerdekaan Indonesia tersebut.

Letkol Untung Syamsuri atau lebih dikenal dengan Letkol Untung merupakan Komando Balation I resimen Cakrabirawa.

Saat itu, resimen Cakrabirawa merupakan pasukan pengamanan Presiden atau saat ini lebih dikenal sebagai Paspampres.

Saat tragedi G30S PKI, pasukan Letkol Untung menjemput paksa, menculik, menyiksa, bahkan menembak mati 7 Perwira TNI Angkatan Darat (AD) pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Ke-7 Perwira tersebut adalah Ahmad Yani, M.T Haryono, D.I Panjaitan, Seoprapto, S. Parman, Sutoyo, dan Lettu CZI Pierre Andries Tendean. Letkol Untung lahir di Kebumen, 3 Juli 1926.

Dia sebenarnya adalah seorang prajurit TNI yang berprestasi dan pernah membanggakan Indonesia.

Dia merupakan peraih Bintang Sakti dari Presiden Soekarno atas keberaniannya yang luar biasa dalam operasi penyusupan pasukan TNI di Irian Barat.

Namun, pilihannya untuk mengomandoi G30S PKI yang menyebabkan 6 (enam) Jenderal dan 1 perwira gugur meruntuhkan semua prestasi karir kemiliterannya.

Tak hanya dipecat dari TNI AD, Bintang Sakti dan penghargaan negara lainnya yang pernah dia raih pun dicabut. Membuat dirinya jadi dijuluki pelaku makar, pelaku kudeta, atau pembelot hingga akhir hayatnya.

Melarikan Diri

Tokoh kunci penculikan para Jenderal TNI AD ini sempat menghilang sebelum tertangkap secara tidak sengaja oleh dua orang Artileri Medan (Armed) di Brebes, Jawa Tengah pada 11 Oktober 1965.

Saat itu, Untung yang sedang naik Bus menuju Tegal tampak ketakutan mengetahui ada anggota TNI yang juga menaiki Bus.

Tak ingin ketahuan, dia berusaha loncat dari Bus. Nahasnya, dia justru menabrak sebuah tiang listrik. Apesnya lagi, orang-orang sekian yang melihat tindakan 'tak biasa' tersebut mengira dirinya adalah seorang copet. Dia pun digebuki.

Kedua Armed yang melihat kejadian itu kemudian menangkapnya. Demi menyembunyikan identitasnya, dia tidak mengaku bernama Untung. Bahkan, Anggota Armed yang menangkapnya tidak menyangka bahwa orang yang mereka tangkap adalah Komando Operasi G30S PKI yang telah melenyapkan nyawa para petinggi mereka.

Setelah diperiksa di markas CPM Tegal, barulah ketahuan bahwa 'copet' ini adalah Letkol Untung.

Awal 1966, Untung diadili oleh sebuah pengadilan luar biasa dalam sejarah Indonesia, Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub).

Eksekusi Mati dan Kata-kata Terakhir Letkol Untung Di persidangan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), Letkol Untung terbukti bersalah atas tindakannya mengomandoi penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan ke-7 perwira TNI AD.

Pada akhirnya hasil Mahmilub memvonis bahwa mantan bawahan Soeharto ini dengan hukuman eksekusi mati.

Eksekusi mati terhadapnya dilakukan oleh regu tembak polisi militer. Tidak diketahui tanggal, tahun, dan tempat pasti Letkol Untung 'diberesi'. Pasalnya, ada dua versi terkait tahun dan tempat eksekusi mati Untung.

Pertama, dia dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada 1966 tak lama setelah vonis hukuman mati ia terima. Kedua, dia dieksekusi di Lembang, Jawa Barat pada September 1967.

Hingga menjelang eksekusi, Letkol Untung masih percaya jika nyawanya bisa selamat.

Hal itu, berdasarkan kedekatannya dengan Soeharto. Dia merasa kedekatan personal mereka mampu membatalkan putusan hukuman mati yang diterimanya. Tapi, harapan Untung tinggallah harapan.

Pasalnya, hingga dia diikat di tiang eksekusi, Soeharto tak kunjung menyelamatkan dirinya. Untung pun pada akhirnya harus menyerahkan akhir hayatnya pada regu tembak.

Sebelum para eksekutor menancapkan timah panas ke tubuhnya, Untung sempat berteriak dengan penuh percaya diri. "Hidup Bung Karno!," teriaknya lantang dengan mata tertutup kain. (Pikiran-Rakyat)


Sebelumnya Mahfud MD Sentil Komnas HAM Dan Komnas Perempuan Soal Kasus Sambo
Selanjutnya Usai Dibongkar Bjorka, Istri Almarhum Munir Akhirnya Buka Suara
Menyalinkode AMP MenyalinHarap perbaharui berkas ads.txt anda dengan baris-baris MGID. mgid.com, 691335, DIRECT, d4c29acad76ce94f
[Menyalin] kode AMP